Laman

Senin, 12 Januari 2015

Sesederhana Doa

Hai a' apa kabar?
Aku tak berharap untuk selalu merindu karena datangnya mampu mengusik malamku.

Kata pujangga,
"doa adalah bahasa rindu dan cinta
yang paling cepat sampai ke hati tanpa perlu di dengar atau dibaca"

Sebatas rindu cukup tersampaikan dengan doa, namun sesederhana doa belum tentu mampu menuntaskan gejolak rindu.

Rasaku masih sama a', rasamu? Entahlah :)
Setidaknya disana aku bisa mengadu pada Pemilik Hati bukan untuk menuntut-Nya untuk menuntunmu pulang padaku. Bukan.

Kalau boleh tentu saja aku meminta dijadikannya aku pantas untukmu dan kamu pantas untukku.
Namun siapa tau akhir cerita? Aku rasa tak berhak menuntut banyak pada-Nya.
Cukup terselip doa kamu disandingkan dengan perempuan lebih baik, mungkin bukan dia atau mungkin bukan juga aku.
Sekali lagi siapa tau akhir cerita?
Aku pun berharap dia disandingkan dengan lelaki yang lebih baik darimu atau mungkin lelaki terbaik itu kamu. Aku tak tau.

Hanya saja kalau boleh aku meminta dipantaskan aku dan kamu tidak lagi berada pada jalan yang berbeda. Bersama. Lagi.

Katamu, "apa boleh meminta berlebih menuntut kita bersama pada-Nya?".
Entahlah a', aku hanya sebatas mengirimkan sebait doa menuntaskan resah hatiku.

Setidaknya rasaku masih sama, hanya saja aku pernah lelah. Namun lelahku ternyata tak mampu melenyapkan rasa sejak hampir d e l a p a n tahun lalu.

Sekarang aku hanya sedang menikmati rindu yang mengusik malamku. Memeluk hatimu dengan doaku.

-selamat malam a'-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Lucky Charms Rainbow