Laman

Senin, 29 Desember 2014

Maaf..

Maaf, cukup satu kata saja, empat huruf saja..
Bermakna lebih dari sekian puluh ribu kalimat, berharga lebih dari banyak kesalahan.

Tak berharap lebih, cukup sesingkat maaf saja cukup melegakan.
Bukan kesalahan? Tak ada yang salah? Baiklah, setidaknya maaf bisa mengobati luka hati. Sedikit bisa mengobati 'benteng pertahanan' yang runtuh walau tak bisa untuk membangunnya lagi.
Itu hanya hal sepele bukan? Iya, memang benar. Tapi bayangkan ketika kamu sedang menyusun banyak dadu untuk menjulang tinggi lalu 'hanya' hal kecil menyentuhnya, apa yang terjadi? Bukankah ini juga 'hanya' hal kecil yang sepele.

Kamu hanya tak pernah tau seberapa besar usaha untuk tetap mempertahankan benteng pertahanan (hati) itu untuk tetap menjaganya. Kamu hanya tak pernah (ingin) tau seberapa besar kecemasannya hanya untuk memikirkan hal kecil mengenaimu. Kamu juga hanya tak pernah (berusaha) tau kabar hatinya saat merindu. Dan yang pasti tak kamu tau, dia tak pernah meminta untuk memikirkanmu walau dia juga tak kuasa menolak untuk melupakan sedetik saja tentangmu.

Sesering maaf? Tidak, tentu tidak. Dulu ada banyak kata maaf bahkan di bukan kesalahan sekalipun. Lalu apa sulitnya mengucap kata maaf sekarang? Cukup satu kata saja, empat huruf saja..


......


Terlepas dari apa dan siapa yang meminta maaf.

Saya pribadi ingin meminta maaf kepada siapapun yang merasa tersakiti oleh tutur kata, tulisan, tindakan saya yang di sengaja maupun tidak, yang di ketahui maupun tidak.

Saya pikir tidak ada seorangpun yang berniat menyakiti perasaan orang lain, hanya saja terkadang hal yang saya anggap benar berbeda dengan anggapan orang lain.

Semoga Allah melembutkan hati untuk siapapun yang merasa tersakiti oleh saya, sekali lagi saya minta maaf :)
Lucky Charms Rainbow