Laman

Sabtu, 09 Februari 2013

Sesederhana Rindu

Rindu. Sesederhana itu sebenarnya mengartikan kata 'nyesek' beberapa hari ini. Dan semakin menjadi ketika mencari obat yang salah, membaca folder sms lama misalnya :")
Rindu yang tak mengerti bagaimana mulanya selalu datang tiba-tiba terbiasa menyebutnya 'kumat'. Merindukan sosokmu yang dulu, apa salah? Merindukan handphone bergetar menanyakan keadaanku darimu, apa salah? Salah merindukanmu yang mungkin tak lagi memikirkanku?
Keterbatasanku tak mampu mengendalikan rindu yang bergejolak lalu memberanikan menyapamu beberapa kata lewat pesan singkat. Lalu berdebar menunggu balasanmu yang sudah pasti ku duga tak akan melegakan namun menyakitkan. Iya bodohnya aku tak bisa mengobati tuntas segala 'nyesek' berkepanjangan ini dengan cepat. Apa kamu tau bahwa aku sangat berjuang menjalani semua proses panjang ini?
Mungkin tak akan separah ini 'nyesek'nya kalau kamu merasakan hal yang sama dalam keadaan yang sama. Aku sendiri sedang kamu berdua. Aku sepi sedang kamu bersamanya. Betapa setiap merindu saat merasa sangat sepi yang terbayang adalah kamu bersamanya, kamu merindukannya. Betapa saat handphone tak pernah bersuara yang terbayang adalah handphonemu yang penuh dengan kabarnya bukan aku. Coba sedikit rasakan? Adil? :")
Aku tau dan sangat paham ini bahwa saat aku begini aku sedang mengorek luka yang berkali-kali kau buat jadi semakin membusuk. Tapi seakan aku mati rasa mungkin karena telah terbiasa dengan luka?
Aku hanya rindu. Sesederhana itu. Aku lelah bahkan sangat lelah begini, aku tak mengerti cara mengobati. Aku masih di kubangan yang sama. Kubangan kebodohan dan tak mau beranjak. Menyadari susah payah kamu memaksaku melupakanmu dengan cara menyakiti berkali-kali tapi tak berhasil. Aku mati rasa. Aku terbiasa. Aku cuma rindu sosokmu yang dulu, seperti dulu cuma itu mengertilah :")
 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Lucky Charms Rainbow