Laman

Selasa, 12 Februari 2013

Penghujung Malam

Rasanya otak sudah lelah merangkai kata untuk menggambarkan gerak-gerik perasaan yang selalu berlarian gelisah tak pernah bisa tenang. Mungkin lewat beberapa bait puisi -dwitasari- ini bisa mewakilkan :")

...

Membunuh Masa Lalu

Mataku sembab, menangisimu
Setiap kali mengingatmu
sama saja mengundang air mata membasahi pipiku
Pertemuan kita yang indah memang tak seindah cerita akhirnya

Aku masih menyimpan barang pemberianmu
menyekap mereka dalam kardus agar aku tak lagi melihatnya
Bahkan aku masih memikirkanmu saat kutahu kau tak lagi memikirkanku
Semudah itu kau datang
semudah itu kau tinggalkan
Semudah kau mengendalikan hatiku
semudah itu kau merusak dan mengobrak-abriknya

Jangan tanyakan mengapa hingga saat ini aku masih merindukanmu
Mengapa dalam rentan waktu tanpamu
aku merasa perasaanku mati seketika
Aku tak dapat membedakan mana tangis mana tawa
mana amarah mana cinta yang membuncah
Dunia semakin terlihat gelap di mataku

Bagaimana aku bisa merasa tersiksa jika ku tahu kau bahagia bersama dia?
Mustahil bagiku
mengosongkan otak kiri dan kananku
hingga tak ada lagi kamu yang mengisinya
Sulit bagiku
saat harus membunuh masa lalu
masa dimana ada kamu
Hanya ada kamu
....

Hingga di penghujung malam otakku masih terpusat memikirkanmu. Bahkan ketika besok pagi aku terbangun dari tidur malam ini sosokmu selalu menetap tak mau beranjak.

"selamat malam, selamat tidur kamu yang mungkin sedang memimpikan orang lain dalam tidur nyenyakmu..."
:")

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Lucky Charms Rainbow