Laman

Senin, 11 Februari 2013

Kenangan itu Kamu

Mereka terbuat dari serpihan-serpihan masa lalu. Mereka tak mampu dilupakan hingga tak berbekas. Mereka begitu lekat dalam setiap sudut mata melihat. Mereka menjadi poros saat otak kembali memutar ingatan. Mereka tak mampu terlepas dari perasaan rindu berkecamuk yang datang secara tiba-tiba. Mereka selalu hadir membuncahkan perasaan absurd yang sulit diterjemahkan. Mereka adalah kenangan. Kenangan itu kamu :")
...
Februari ini akhirnya sampai pada angka sebelas, ada yang istimewa? Iya dulu bagi kita, aku dan kamu. Namun mungkin angka favoritmu sekarang bukan lagi sebelas?
Dulu saat semua bulan sampai pada angka sebelas selalu pesan singkatmu datang padaku di pagi hari. Beberapa kata sederhana membuncahkan hati, "selamat tanggal sebelas yaa". Namun pagi ini tak lagi sama, handphoneku tak lagi berteriak riang menerima pesan singkatmu. Tak ada lagi sapaan itu di pagi ini. Harusnya ini angka sebelas kita yang ke tujuhpuluh bulan lho :")
Entah apa kamu masih mengingat tanggal ini atau tidak, mungkin saja kamu sudah menggantinya dengan tanggal lain yang lebih istimewa bagi kalian, kamu dan dia. Sayangnya tidak begitu bagiku, masih sulit aku mencoret setiap tanggal sebelas dari ingatan. Menyadarinya hadir pada awal minggu saja perasaan 'nyesek' dan pikiran selalu diajak menyelam lebih dalam pada kenangan.
Aku masih kesulitan menghapus semua kenangan tentangmu. Aku selalu tak berhasil beranjak dari ingatan yang memutar sosokmu. Seakan aku terikat, terkunci dan tak bisa lepas dalam ingatan tentangmu. Aku tak bisa semudah kamu yang mampu dengan cepat melupakan sosok yang telah hadir selama limatahun. Aku tak bisa semudah kamu yang hanya dalam hitungan hari mampu menggeser sosokku dengan sosok seseorang yang lain. Aku tak mampu berperan menjadi seseorang yang kuat tanpamu saat sepi merasuk perasaan sangat dalam setiap saat.
Aku lelah ketika otak dan batin berdebat tentangmu. Batinku yang tersakiti selalu minta berhenti mengingatmu namun batinku yang lain selalu memintamu kembali. Otakku yang berlogika tepat selalu minta dicukupkan memikirkanmu namun mereka tetap saja menyerah saat batin semakin berkecamuk. Mereka menyerah pada batin yang lebih berkuasa lalu meminta setiap celah otak memutar semua tentangmu bagai roll film yang tak kunjung habis.
Aku menyakiti diriku sendiri, aku tau. Aku melukai batinku sendiri, aku paham. Namun semua saraf seakan tak mau berkompromi, ini yang terjadi.

 Salah ketika semua barang darimu masih berada di tempat yang sama? Aku tak mampu menyimpannya di tempat yang jauh dari sorot mataku. Aku tak mau kehilangan wujud mereka setiap aku bangun tidur. Aku tak mau kehilangan bayanganmu yang menjelma di setiap sudut kamarku. Biar saja hanya kamu yang berbeda sedang keadaan masih sama di semua sudut hari-hariku. Biar saja hanya kamu yang pergi sedang sosokmu dalam kenangan masih selalu setia menemani.
Aku tersiksa begini iya aku sangat menyadarinya. Semua sudut setiap detik yang aku lewati itu penuh tentangmu. Kita telah menorehkan kenangan di setiap sudut jalan, setiap sudut tempat dan satu sudut ujung paling dalam di hatiku. Kita telah merangkai kenangan dalam kurun waktu tak sebentar, limatahun. Bahkan aku tak mampu mengeja tiap-tiap kenangan yang kita ciptakan dulu, terlalu banyak bahkan sangat banyak. Kita menciptakan kenangan sederhana dulu lalu mereka menari-nari di ingatanku setiap waktu. Kamu tau kalau aku begitu tersiksa begini? Setiap sudut jalan yang aku lewati itu tentangmu. Setiap sudut tempat yang aku datangi itu tentangmu. Semua penuh tentang sosokmu. Apa kamu tak lelah mengikutiku setiap hari kemanapun aku pergi? Apa bayangmu tak bisa berhenti hadir setiap aku membuka mata?
Kenangan itu tercipta selalu untuk dikenang bukan dilupakan. Aku sangat menghargai kenangan, kenapa kamu tidak?


Aku akan tetap begini, tak akan aku mengubur kenangan tentang sosokmu. Aku akan mencoba berdamai dengan mereka, dengan kenangan.
Begini caraku mengenang kehangatan kita selama limatahun lalu. Begini cara perasaanku tetap mengingatmu.

"Selamat tanggal sebelas yaa aa'..."
:")

-someone understand the meaning of all this photo-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Lucky Charms Rainbow